Minggu, 19 April 2009

Tinjauan Sepekan Pasaran Komoditi Internasional

………..
KA R E T
Pasaran: Tak menentu. Perdagangan ditutup tidak menentu akhir pekan lalu.
Harga berjangka di Tokio turun akibat melemahnya dukungan teknis dan melunaknya harga minyak.
Setelah gagal menembus level kunci pada tingkat 180 yen, harga kontrak patokan jatuh hingga titik terendah dalam sepekan Rabu lalu.
“Para fund manager tidak lagi melakukan pembelian setelah kegagalan harga menembus level teknis utama. Kecuali minyak naik tajam atau yen jatuh, maka karet akan sulit menembus 180 yen,” kata pedagang.
Di Tokio, kontrak benchmark September 2009 ditutup 171,30 yen per kilo, turun dari 174,30 sepekan sebelumnya.
Di Singapura, TSR-20 Mei ditutup 152,50 sen AS/kg, turun dari 156,00 sepekan sebelumnya.
Di Thailand, STR-20 untuk Mei tercatat $1,66/kg, naik dari $1,65 sepekan sebelumnya.
Di Malaysia, SMR-20 untuk Mei ditutup $1,63/kg, tidak berubah
Di Indonesia, sentimen pasar tertekan kembali kembali dengan kurangnya permintaan. Produksi salah satu pabrik pembuat ban utama Michelin di AS telah slow-down.
Namun harga bahan baku olah tetap bertahan antara Rp.13.000-13.750/kg di Sumut karena kurangnya produksi dalam musim trek.
SIR-20 ex Belawan diperdagangkan 70,50 sen AS/lb untuk Mei dan 70,75 sen untuk Juni.
…………….
Sumber: Harian Analisa Medan, 20 April 2009.

Tidak ada komentar: