Selasa, 21 April 2009

Ekspor Karet Sumut Turun

Senin, 20 April 2009 | 20:18 WIB
MEDAN, KOMPAS.com - Volume ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) pada triwulan pertama tahun ini anjlok 27,46 persen dibanding periode sama tahun lalu atau tinggal 99.120 ton.


"Selain dipicu pengurangan ekspor sesuai kesepakatan tiga negara produsen Indonesia, Thailand, dan Malaysia, penurunan ekspor juga akibat krisis global dan menurunnya harga minyak mentah yang berdampak pada melemahnya permintaan karet Indonesia," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut Edy Irwansyah, di Medan, Senin (20/4).


Diduga penurunan ekspor masih akan terus berlanjut dengan total sekitar 10 persen mengingat krisis masih berlanjut. "Devisa juga diperkirakan turun karena meski harga ekspor sudah mulai menguat tapi belum ke angka seperti tahun lalu," katanya.


Dia menyebutkan, harga karet SIR 20 di pasar bursa Singapura pada 17 April ditutup pada angka 1,52 dollar AS per kilogram setelah sebelumnya sempat anjlok tinggal 1,02 dolar AS per kilogram.


Harga ekspor itu masih terus berfluktuasi seperti pada Senin (20/4) yang dibuka pada harga berkisar 1,46 dollar AS hingga 1,48 dollar AS per kilogram. "Ada prediksi harga masih bisa naik lagi, tapi tidak tertutup kemungkinan tertekan. Banyak faktor yang mempengaruhi khususnya harga minyak mentah," katanya.


Eksportir karet Sumut Tjoe Min Fat, mengaku optimistis harga bisa naik terus bahkan mencapai 1,7 dollar AS per kilogram. "Harga naik karena pasokan lagi ketat dan dipicu faktor lainnya. Tapi kenaikan harga tidak langsung drastis, namun berfluktuasi," katanya.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/xml/2009/04/20/20185914/ekspor.karet.sumut.turun

Tidak ada komentar: