Senin, 22 Juni 2009

Usaha Karet Sarolangun

Usaha Karet Sarolangun Terancam Dimoanopoli Pihak Luar

SAROLANGUN – Tampaknya Pemerintah Kabupaten (pemkab) Sarolangun harus serius menyikapi persoalan perdagangan karet yang diduga bakal dimonopoli oleh kelompok tertentu. Dugaan monopoli itu dengan cara mendirikan gudang di Kecamatan Pelawan.
Dengan demikian pemilik pangkalan karet yang merupakan pedagang kecil dan menengah terancam gulung tikar, karena ada indikasi permainan antara pemiliki gudang dengan pabrik karet di Kabupaten Sarolangun dan sekitar.

H. Mansur pemilik pangkalan di Tanjung Rambai saat dikonfirmasi mengakui keresahan rekan-rekan pemilik pangkalan dengan hadirnya gudang karet di Simpang Desa Sungai Merah Kecamatan Pelawan. Keresahan itu cukup masuk akal, karena monopoli sangat rentan terjadi dengan berbagai cara dan tehnis politis ekonomi.

Menurut H Mansur, pemiliki modal silahkan melalui pabrik memberikan harga dasar kepada pemilik pangkalan karet dalam wilayah Sarolangun, sehingga sebagian karet bisa didrop. Kalau pemilik gudang bermain dengan cara membeli karet hingga ke desa-desa kepada petani, maka pemilik pangkalan gulung tikar.

“Kita bisa bayangkan pemodal turun ke desa membeli karet, maka sudah pasti pangkalan tidak bisa bersaing sehingga tutup buku. Imbasnya sangat jelas, angka pengangguran akan meningkat karena tidak bisa lagi dipekerjakan,” bebernya.

Untuk mengantisipasi hadirnya monopoli perdagangan karet, H Mansur dalam waktu dekat bakal melayangkan surat keberatan kepada Bupati Sarolangun untuk tidak mengeluarkan izin pembangunan dan pendirian gudang. “Semua pangkalan tidak menerima kehadiran pangakalan karena berakibat fatal, kita kasihan melihat karyawan yang tak bisa lagi dipekerjakan karena pangkalan tak mampu bertahan, tentu imbas-imbas yang tidak diinginkan tak dapat dielakkan,” bebernya.

Sikap H Mansur didukung semua pemilik pangkalan. Diantaranya H Samosir Lubuk Sepuh, Sabaruddin Singkut 7, Sunyono Singkut 7, Effendi Pulau Pandan, Ilham Lubis Rantau Tenang, Suri Rantau Tenang, H Rosidin Singkut III, H Rusli dan pemilik pangkalan lainnya.

Surat keberatan tersebut ditembuskan kepada pejabat yang berwenang diantaranya Ketua DPRD, Kadis Perindagkop, Kepala KPTSP, Kadis Tata Kota, Camat Pelawan dan Kades Sungai Merah. (infojambi.com/AIR) Selasa, 23/06/2009 | 00:57 WIB

Kamis, 18 Juni 2009

Pengembangan Kebun Karet Rakyat Terus Berlanjut

MUAROTEBO - Pengembangan kebun karet rakyat untuk Kabupaten Tebo terus berlanjut. Hal ini ini dilakukan sebagai bentuk upaya dalam rangka menunjang pilar pembangunan salah satunya adalah ekonomi kerakyatan, untuk tahun 2009 ini rencana replanting karet rakyat akan di lakukan dengan luas total seluruhnya sebanyak 2.975 Ha, masing-masing dengan dana yang diambil dari APBD Kabupaten Tebo seluas 400 Ha, dari APBD Provinsi seluas 2.500 Ha dan dari APBN (Dana Tugas Pembantu) seluas 75 Ha.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Tebo Drs.H.A.Majid Muas MM dalam suatu kunjungan kerja di salah satu desa terpencil di Tebo. “Program pengembangan kebun karet ini akan terus dilanjutkan pada tahun yang akan datang baik dengan dana APBD Kabupaten Tebo, APBD Provinsi dan APBN guna menunjang pilar pembangunan salah satunya adalah ekonomi kerakyatan,” ungkap Bupati.

Bupati menjelaskan, program pengembangan kebun karet rakyat ini khusus di Kabupaten Tebo sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2001 lalu dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Tebo dengan luas 108 Ha, kemudian dilanjutkan tahun 2002 seluas 750 Ha, tahun 2003 seluas 895 Ha, tahun 2004 seluas 650 ha, tahun 2005 seluas 600 Ha, tahun 2007 seluas 300 Ha dan tahun 2008 seluas 660 Ha.

“Untuk tahun 2006/2007 kegiatan pengembangan kebun karet ini didanai oleh APBD Provinsi seluas 2.402 Ha dan tahun 2008 seluas 400 Ha sedangkan dari APBN tahun 2008 seluas 105 Ha,” beber Bupati lagi.

Sehingga Bupati menyebutkan total luas pengembangan kebun karet rakyat di Kabupaten Tebo sampai dengan tahun 2008 adalah seluas 6.870 ha yang tersebar di seluruh wilayah Desa dan Kecamatan yang ada di Kabupaten Tebo, dan ini akan dilakukan terus secara bertahap tahun 2009 ini. (infojambi.com/SUK)
Sumber: Infojambi.com, Jumat, 19/06/2009